Menuju Jember : Persiapan First-time Solo-backpacking

Tidak terasa Jember Fashion Carnaval 2012 tinggal 2 minggu lagi. Artinya dalam waktu kurang dari 2 minggu saya akan berada di Jember. Kota yang akan saya singgahi sebagai lokasi pertama solo-backpacking saya. Kenapa Jember? Modusnya adalah Jember Fashion Carnaval, yang sejak sebelum saya masuk kuliah ingin saya tonton. Namun, sampai sekarang saya mau lulus kuliah belum juga kesampaian. Makanya, berhubung ada waktu dan uang maka saya sempatkan tahun ini untuk pergi ke Jember. Dan berdasarkan yang saya cari-cari, beruntunglah saya karena ternyata pariwisata di Jember katanya lumayan buat refreshing. Semoga katanya itu benar adanya.

Jadi, seperti yang sudah saya tulis sebelumnya di h-46 jfc yang belum saya siapkan untuk pergi ke Jember adalah transportasinya, dalam artian saya belum pesan tiket kereta api atau pesawat ke sana. Kalau untuk tempat tinggal sih saya sudah ada, dapat tumpangan dari sesama anggota komunitas traveller. Tadinya kan saya berniat untuk menggunakan kereta eksekutif pulang-pergi Jakarta-Surabaya Gubeng biar bisa langsung lanjut naik kereta yang ke Jember. Tapi Tuhan berkata lain, saya tidak jadi naik kereta eksekutif tersebut. Jadinya naik kereta bisnis. Bukan karena kehabisan tiket, tapi mendadak dana saya berkurang. Ini semua gara-gara saya kehilangan ponsel saya. Jadilah dana yang harusnya dialokasikan untuk naik kereta bima digunakan untuk beli ponsel. Dan saya terpaksa harus mau naik kereta gumarang yang turunnya di stasiun pasar turi. artinya saya harus cari-cari info lagi gimana cara tercepat dan teraman dari Pasar Turi ke Gubeng.

Total uang yang saya harus keluarkan untuk transportasi kereta Jakarta-Surabaya-Jember-Surabaya-Jakarta adalah Rp 450.000 dapat tiket kereta bisnis gumarang PP Jakarta-Surabaya seharga RP 340.000 (satu kali perjalanan RP 170.000) dan satu tiket eksekutif promo Surabaya-Jember seharga Rp 50.000 dan satu tiket bisnis Jember-Surabaya seharga Rp 60.000. Satu lagi saya baru tau ternyata tiket untuk yang di luar kota itu nggak harus beli di kotanya itu, buktinya saya bisa beli tiket buat yang Surabaya-Jember. Saya beli tiketnya di Stasiun Pasar Senen. Dan satu info lagi, ternyata beli tiket nggak harus ke stasiunnya, beli di Alfamart atau Indomart ternyata juga bisa. Tapi memang kalau di stasiunnya bisa nanya-nanya tiket apa saja yang masih ada dan tanggal-tanggalnya juga.

Lanjut lagi, pas saya menerima tiketnya di tangan, entah kenapa jantung saya langsung berdegup kencang (baca: deg-degan). Entah apa karena terlalu excited karena dengan adanya tiket ini saya resmi akan berangkat ke Jember. Artinya pengalaman pertama saya untuk solo-backpacking akhirnya terkabul. terus mulai memikirkan gimana nanti saya sendiri selama di perjalanan. Apa yang nanti saya lakukan di 24 jam dalam kesendiria itu. Terus kalau sudah sampai Jember, saya mau ngapain aja. Memikirkan itu semua, duh rasanya benar-benar meluap-luap deh. Namun sayangnya, karena ponsel saya yang hilang itu adalah smartphone, rencana saya untuk pamer-pamer lewat jejaring sosial jadi batal deh. tadinya mau bikin live tweets gitu selama di perjalanan sama di Jember. Masih berharap sih pas ke Jember nanti udah bisa punya smartphone lagi, walaupun agak tidak mungkin sih ini.

Oh iya satu lagi, sayangnya rasa meluap-luap saya tadi itu sedikit dihancurkan oleh opini-opini miring orang lain. Banyak yang bilang, nggak se-worth-it itu ke Jember sendirian buat nonton JFC, tiket keretanya mahal pula. Belum lagi ada yang ngomong Jember itu "horor". Damn! I dont care what people say. I only know what I know and want. And I know that I want it. Also, i am the one who enjoy the process, so for me the destination is the trip. what I will get while in Jember is the bonus.

Comments

  1. wah keren nih, bisa bakal kesampain nonton jfc. saya sendiri, yg orang asli jember, tapi tinggal di jakarta belum kesampean untuk bisa lihat jfc secara langsung.

    ReplyDelete
    Replies
    1. waah sayang banget. padahal acaranya keren loh. ya walaupun memang masih perlu banyak koreksi.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Orang Indonesia Tukang Lempar Tanggung Jawab (?)

Lihat Benda Langit di Planetarium Jakarta

Seri Perang Melawan Jerawat: Mengapa wajahku begini