Seri Perang Melawan Jerawat: Perbaikan
Melanjutkan dukaku melawan jerawat.
Jadi sampai akhirnya gue mulai beralih untuk pakai yang natural-natural aja dan bertemu dengan yang namanya. OIL. Iyaaaa. Minyak. Mulailah petualangan perminyakan gue di akhir 2015.
Foto di bawah kondisi sebulan sebelum pakai oil. Kebayang nggak awal 2014 muka gue masih mulus, Oktober 2015 udah penuh dengan bopeng. Kebayang dooong gimana parahnya. Sebelum pakai oil, muka gue itu beruntusan di pipi dan jidat, jerawat gede mondar mandir datang. Di foto ini sih nggak begitu terlihat yaaa beruntusannya karena gue make up juga. Tapi gue ingat pernah punya fotonya, yang sekarang ntah di mana dan separah itu.
Padahal muka gue udah berminyak yaaa. Dikasih minyak apa nggak takut? Pokoknya gue melakukan riset mendalam dan konon nggak papa. Karena malah kadang minyak ini bisa ngurangin produksi minyak di wajah. Gampangnya, karena dianggap wajah yang sudah ditemploki minyak ini sudah nggak butuh tambahan sebum, makanya sebum nggak diproduksi lagi.
Pengalaman pertama. Minyak yang gue pesan adalah ARGAN OIL. Alasannya? Karena gue goblok. Yang gue maksud mau beli itu Jojoba Oil. Bukan Argan Oil. Apalagi gue beli di Kaskus yang jualan agan-agan. To the point aja kita mau beli apa, yaudah itu dilayanin.
Nah baru yang kedua gue pesan secara benar. Dengan riset lebih mendalam. Tadinya kan gue mau beli Jojoba Oil. Ehhh malah jadi banyak, Jojoba, Perilla Oil, Tamanu, dan Neem Oil. Bahkan pakai Grapeseed oil yang untuk masak buat cuci muka ala-ala oil cleansing method.
Gue pribadi cocok ya dengan oil-oilan ini. Cuma belum waw sekali gitu hasilnya. Tapiiii, lumayan deh ngempesin yang jerawat-jerawat gede. Jadi bikin sisa beruntusan aja. Waktu itu gue jerawat gede dipakein neem, cuma ini wanginya heeem kayak bumbu supermi. Terus Tamanu ini juga gue suka banget, masih gue pakai sampai sekaran. Cumaaa hati-hati dia bisa bikin purging dulu.
Terus biasa nih karena kecentilan gue ini, gue kembali berlebihan. Jadi dalam dunia perminyakan ada yang namanya carrier oil (CO) ada yang namanya essential oil (EO). si CO ini yang tadi gue sebut; Jojoba, Perilla, Tamanu, dan Neem. Termasuk juga kaya Rosehip, Grapeseed, Avocado dll. Kemudian yang EO ini adalah Lavender, Tea Tree, Frankincense, dll.
EO ini nggak boleh lo pakai langsung, biasanya dicampur ke CO dengan konsentrasi yang sedikit. Kayak 4 tetes untuk 10ml. Kalau CO lo boleh pakai langsung. Nggak dicampur EO pun nggak papa. Cuma ada EO yang boleh pakai langsung tapi nggak bisa kayak CO. Jadi cuma ditotol, dan EO itu adalah Lavender dan Tea Tree. Ini buat totolin ke jerawat atau bekas jerawat. Clove juga, cumaaa ini hanya khusus kasus berat. Dan gue sarankan mendingan jangan sampe.
Jadi gue karena lagi ada jerawat gede, alias cystic acne gue totolin clove. Jerawat kecil-kecilnya alias si beruntusan gue totolin Tea Tree, daaan bekas jerawat gue totolin Lavender. Hasilnya? Muka gue jadi iritasi gatel-gatel.
Akhirnya gue stop semua itu daaannnn gue memakai Avocado Oil doang. Single use. Tanpa dicampur CO lainnya. Oh iya dalam dunia perminyakan ini, sangat wajar lo mixing para CO tersebut. Lanjut yaaa, gue juga stop pakai BHA 2% yang biasa gue pakai 2 kali seminggu.
Alhasil apaaa? Bubar semua jerawat gue. Yang beruntusan hilang. Yang jerawat kecil-kecil hilang. Jadi di situ gue sadar problem gue adalah, muka gue berminyak tapi kering. Maksudnya kering ini adalah dampak dari over exfoliation. Tandus mukanya.
Jadi kenapa dulu jerawat gue nggak nggak berhenti, karena udah pakai tretinoid, hampir tiap hari scrub. Terus belum ditambah benzoyl peroxide. Belum lagi chemical peeling. Udah deh abis banget muka gue gegara itu.
Semenjak kejadian itu gue sadar bahwa muka gue itu perlu dikasih moisturizer, dan eksfoliasi secukupnya aja. Dan karena itu sembuuuh dong.
Tapiiiii, negara api tidak goyah menyerah. Akhir 2016, karena gue dikejar deadline dari klien. Jadilah gue jarang beberes muka. Kembali lagi deh beruntusan gue di jidat. Beberapa ke pipi. Dan kalau udah beruntusan gini biasanya bakalan apa pemirsa? Muncul era jerawat lainnya.
Yes, dari akhir 2016 sampai maret 2017 muka gue diserang. Sampe kayak foto di atas bekas-bekasnya. Beruntusan nggak separah yang dulu tapi emang muka gue rentan dengan bekas jerawat.
Untuk perawatan yang ini, selain lewat dikasih oil, gue juga cobain dengan minum vitamin. Yakni: SELOXY AA. Daaaan. ini ampuh bangeeetttt.
Jadi lebaran 2017 gue mudik ke Balikpapan, kebetulan rumahnya di pesisir pantai. Kebayang dong panasnya gimanaa dan bakalan berdampak apa. Tapiii begitu gue balik dari Balikpapan muka gue sehat sejahtera.
Sampai sekarang, gue udah nggak selalu pakai oil. Gue ganti-gantian aja asal nggak bakalan bikin gue over-exfo.
Kalau sekarang sih yang gue pakai:
Pagi: the ordinary L-Ascorbic acid powder alias bubuk vitamin c gue dilute dengan aloe vera dari Nature Republic atau Missha atau dari ELEA, kemudian pakai hadalabo lotion dan milk lotion yang gokyujun. Atau sebelumnya gue pakai sulwhasoo first care serum dan herblinic. Atau dikasih oil mix avocado dan tamanu. Pokoknya yang melembabkan.
Malam: The Ordinary Granactive Retinoid 2% Emulsion (ini gue senang karena kayak tretinoid tapiii nggak keras buat kulit gue) pakainya 2 hari sekali. Terus ditimpa pakai Hadalabo lotion dan milk lotion yang gokyujun atau herblinic atau kasih Rosehip Oil.
Buat exfoliation sebelumnya pernah pakai cosrx yang BHA. Sekarang pakai The Ordinary AHA 30% BHA 2% yang seminggu sekali saja. Terus maskeran peel off dari Sulwhasoo Clarifying Mask. Plus sekarang baru beli masker lumpurnya Loreal. Biasanya selesai maskeran dari The Ordinary atau Peel Off Sulwhasoo gue bakalan pakai Sleeping Mask dari Sulwhasoo yaitu Overnight Vitalizing Mask. Biar nggak kering, apalagi kalau setelah eksfoliasi dari masker The Ordinary.
Nah sekian pemirsa. Ceritaku melawan jerawat. Sekarang aku fokus untuk memudarkan bopeng-bopengnya, seperti yang sudah kalian tengok di atas fotonya. Silakan nanti dicek di tulisan selanjutnya yaaaa. mmmuuaacccchhhhh
Jadi sampai akhirnya gue mulai beralih untuk pakai yang natural-natural aja dan bertemu dengan yang namanya. OIL. Iyaaaa. Minyak. Mulailah petualangan perminyakan gue di akhir 2015.
Foto di bawah kondisi sebulan sebelum pakai oil. Kebayang nggak awal 2014 muka gue masih mulus, Oktober 2015 udah penuh dengan bopeng. Kebayang dooong gimana parahnya. Sebelum pakai oil, muka gue itu beruntusan di pipi dan jidat, jerawat gede mondar mandir datang. Di foto ini sih nggak begitu terlihat yaaa beruntusannya karena gue make up juga. Tapi gue ingat pernah punya fotonya, yang sekarang ntah di mana dan separah itu.
Pengalaman pertama. Minyak yang gue pesan adalah ARGAN OIL. Alasannya? Karena gue goblok. Yang gue maksud mau beli itu Jojoba Oil. Bukan Argan Oil. Apalagi gue beli di Kaskus yang jualan agan-agan. To the point aja kita mau beli apa, yaudah itu dilayanin.
Nah baru yang kedua gue pesan secara benar. Dengan riset lebih mendalam. Tadinya kan gue mau beli Jojoba Oil. Ehhh malah jadi banyak, Jojoba, Perilla Oil, Tamanu, dan Neem Oil. Bahkan pakai Grapeseed oil yang untuk masak buat cuci muka ala-ala oil cleansing method.
Gue pribadi cocok ya dengan oil-oilan ini. Cuma belum waw sekali gitu hasilnya. Tapiiii, lumayan deh ngempesin yang jerawat-jerawat gede. Jadi bikin sisa beruntusan aja. Waktu itu gue jerawat gede dipakein neem, cuma ini wanginya heeem kayak bumbu supermi. Terus Tamanu ini juga gue suka banget, masih gue pakai sampai sekaran. Cumaaa hati-hati dia bisa bikin purging dulu.
Terus biasa nih karena kecentilan gue ini, gue kembali berlebihan. Jadi dalam dunia perminyakan ada yang namanya carrier oil (CO) ada yang namanya essential oil (EO). si CO ini yang tadi gue sebut; Jojoba, Perilla, Tamanu, dan Neem. Termasuk juga kaya Rosehip, Grapeseed, Avocado dll. Kemudian yang EO ini adalah Lavender, Tea Tree, Frankincense, dll.
EO ini nggak boleh lo pakai langsung, biasanya dicampur ke CO dengan konsentrasi yang sedikit. Kayak 4 tetes untuk 10ml. Kalau CO lo boleh pakai langsung. Nggak dicampur EO pun nggak papa. Cuma ada EO yang boleh pakai langsung tapi nggak bisa kayak CO. Jadi cuma ditotol, dan EO itu adalah Lavender dan Tea Tree. Ini buat totolin ke jerawat atau bekas jerawat. Clove juga, cumaaa ini hanya khusus kasus berat. Dan gue sarankan mendingan jangan sampe.
Jadi gue karena lagi ada jerawat gede, alias cystic acne gue totolin clove. Jerawat kecil-kecilnya alias si beruntusan gue totolin Tea Tree, daaan bekas jerawat gue totolin Lavender. Hasilnya? Muka gue jadi iritasi gatel-gatel.
Akhirnya gue stop semua itu daaannnn gue memakai Avocado Oil doang. Single use. Tanpa dicampur CO lainnya. Oh iya dalam dunia perminyakan ini, sangat wajar lo mixing para CO tersebut. Lanjut yaaa, gue juga stop pakai BHA 2% yang biasa gue pakai 2 kali seminggu.
TADAAAA! Tinggal bekasnya doang |
Alhasil apaaa? Bubar semua jerawat gue. Yang beruntusan hilang. Yang jerawat kecil-kecil hilang. Jadi di situ gue sadar problem gue adalah, muka gue berminyak tapi kering. Maksudnya kering ini adalah dampak dari over exfoliation. Tandus mukanya.
Jadi kenapa dulu jerawat gue nggak nggak berhenti, karena udah pakai tretinoid, hampir tiap hari scrub. Terus belum ditambah benzoyl peroxide. Belum lagi chemical peeling. Udah deh abis banget muka gue gegara itu.
Semenjak kejadian itu gue sadar bahwa muka gue itu perlu dikasih moisturizer, dan eksfoliasi secukupnya aja. Dan karena itu sembuuuh dong.
Tapiiiii, negara api tidak goyah menyerah. Akhir 2016, karena gue dikejar deadline dari klien. Jadilah gue jarang beberes muka. Kembali lagi deh beruntusan gue di jidat. Beberapa ke pipi. Dan kalau udah beruntusan gini biasanya bakalan apa pemirsa? Muncul era jerawat lainnya.
Udah pakai make up juga masih keliatan kan jerawatnya di jidat pipi hidug dagu |
Yes, dari akhir 2016 sampai maret 2017 muka gue diserang. Sampe kayak foto di atas bekas-bekasnya. Beruntusan nggak separah yang dulu tapi emang muka gue rentan dengan bekas jerawat.
Untuk perawatan yang ini, selain lewat dikasih oil, gue juga cobain dengan minum vitamin. Yakni: SELOXY AA. Daaaan. ini ampuh bangeeetttt.
Jadi lebaran 2017 gue mudik ke Balikpapan, kebetulan rumahnya di pesisir pantai. Kebayang dong panasnya gimanaa dan bakalan berdampak apa. Tapiii begitu gue balik dari Balikpapan muka gue sehat sejahtera.
Sampai sekarang, gue udah nggak selalu pakai oil. Gue ganti-gantian aja asal nggak bakalan bikin gue over-exfo.
Kalau sekarang sih yang gue pakai:
Pagi: the ordinary L-Ascorbic acid powder alias bubuk vitamin c gue dilute dengan aloe vera dari Nature Republic atau Missha atau dari ELEA, kemudian pakai hadalabo lotion dan milk lotion yang gokyujun. Atau sebelumnya gue pakai sulwhasoo first care serum dan herblinic. Atau dikasih oil mix avocado dan tamanu. Pokoknya yang melembabkan.
Malam: The Ordinary Granactive Retinoid 2% Emulsion (ini gue senang karena kayak tretinoid tapiii nggak keras buat kulit gue) pakainya 2 hari sekali. Terus ditimpa pakai Hadalabo lotion dan milk lotion yang gokyujun atau herblinic atau kasih Rosehip Oil.
Buat exfoliation sebelumnya pernah pakai cosrx yang BHA. Sekarang pakai The Ordinary AHA 30% BHA 2% yang seminggu sekali saja. Terus maskeran peel off dari Sulwhasoo Clarifying Mask. Plus sekarang baru beli masker lumpurnya Loreal. Biasanya selesai maskeran dari The Ordinary atau Peel Off Sulwhasoo gue bakalan pakai Sleeping Mask dari Sulwhasoo yaitu Overnight Vitalizing Mask. Biar nggak kering, apalagi kalau setelah eksfoliasi dari masker The Ordinary.
Nah sekian pemirsa. Ceritaku melawan jerawat. Sekarang aku fokus untuk memudarkan bopeng-bopengnya, seperti yang sudah kalian tengok di atas fotonya. Silakan nanti dicek di tulisan selanjutnya yaaaa. mmmuuaacccchhhhh
Comments
Post a Comment